Sabtu, 09 Mei 2009

BANTUAN KASUR BUAT MBAH LASINEM DAN PAK SARJU

Mbah Lasinem dan pak Sarju adalah sebagian potret masyarakat kita yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kondisi fisik beliau berdua yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk bekerja menjadikan LMI Madiun untuk tetap memberikan bantuan rutin tiap bulan. Keperluan sehari-hari beliau bergantung pada pemberian dan kepedulian orang lain. Sepetak kamar yang mereka tempati juga berasal dari rasa belas kasihan orang lain yang tidak tega melihat kehidupan mereka. Beliau bersyukur sekali mempunyai tetangga yang peduli untuk memberi makanan, uang dan tempat tinggal. Mereka sebenarnya juga tidak ingin terus menerus bergantung pada orang lain. “Saya malu dan nggak enak dibantu terus, inginnya saya bekerja untuk bisa mencukupi makan saya, tapi badan ini sudah nggak kuat dipakai untuk kerja,” begitulah penuturan mereka berdua.

Saat LMI berkunjung ke rumah mbah Lasinem, beliau sedang memasak air minum di kompor yang terletak di bilik kamar yang beliau pakai untuk tidur. Kami sempat khawatir juga, saat beliau menyalakan kompor, sementara penglihatannya (matanya) sudah tidak berfungsi lagi. Namun apa jawaban beliau ketika kami bilang “nggak takut kebakaran mbah”, “kalau nggak masak air sendiri, saya minum apa mbak.”

Hari itu juga LMI Madiun menyerahkan kasur dan bantuan rutin pada pak Sarju dan mbah Lasinem yang tidur tanpa kasur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar