Sabtu, 18 Juli 2009

Sosok Janda Tua yang Rajin Beribadah

Hidup seorang didri di sebuah rumah tanpa ditemani suami dan saudara adalah potert kehidupan mbah Semi yang tinggal di daerah Josenan. Beliau saat ini berusia 85 tahun dan sudah lama sang suami meninggal dunia. Walaupun beliau mempunyai saudara namun saudara-saudara beliau sibuk dengan keluarganya masing-masing. Di usianya yang sudah lanjut semangat hidup mbah Semi tidak surut dimakan usia. Beliau tidak pernah melalaikan kewajibannya sebagai seorang Muslim untuk beribadah kepada sang Kholiq. Berdasarkan informasi dari tetangganya setiap hari mbah Semi selalu hadir di Musholla dekat rumahnya jika beliau dalam kondisi sehat.

Karena sudah tidak mampu bekerja lagi, kebutuhan makannya sering dibantu tetangga kanan kirinya. Rumah yang beliau tempati saat ini adalah peninggalan sang suami. Sepeninggal suaminya, kehidupan mbah Semi menjadi berubah. Dulu ketika sang suami masih hidup, kebutuhan ekonomi keluarga ditopang dari penghasilan suaminya meskipun harus hidup dengan sangat sederhana. Dari hasil pernikahannya, beliau tidak memiliki keturunan. Saat ini beliau tinggal seorang diri di rumahnya yang terletak di daerah Josenan. Kiriman makanan dari para tetangga setiap hari merupakan bentuk kepedulian mereka pada mbah Semi. Sudah sebulan ini beliau tidak bias duduk di kursi, jika dipaksakan beliau merasakan sakit yang luar biasa. Beberapa waktu yang lalu mbah Semi jatuh sehingga mengakibatkan tulang duduknya terasa begitu sakit. Karena tidak memiliki biaya, beliau hanya memijatkan bagian tubuhnya yang sakit pada dukun pijat. Saat LMI berkunjung ke rumah mbah Semi untuk memberikan santunan, masih terdengar keluhan sakit dari beliau saat menemani LMI bincang-bincang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar