Sabtu, 29 Agustus 2009

PEDULI YATIM DAN DHUAFA

PEDULI YATIM DAN DHUAFA LMI CABANG MADIUN
DI BULAN ROMADHON 1430 H


Puasa adalah momentum istimewa bagi umat Islam. Demikian juga bagi Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Cabang Madiun puasa adalah bulan istimewa untuk berbagi pada mereka yang membutuhkan. Program-program peduli yatim dan dhuafa menjadi salah satu program unggulan LMI. Aksi turun jalan yang dilakukan LMI Madiun Sabtu(22/8) pukul 09.00 hingga 10.00 di dua titik yakni depan Madiun Plaza serta, perempatan tugu merupakan bentuk aksi penggalangan dana zakat, infaq, dan shodaqoh yang akan disalurkan pada mereka yang membutuhkan terutama yatim piatu dan dhuafa.
Sekitar 30 siswa yang berasal dari perwakilan seksi kerohanian SMA yang di kota Madiun yang tergabung dalam Forum Silaturohim Sie Kerohanian Islam ( FORSSKI ) salah satu forum remaja binaan LMI membawa kardus yang bertuliskan saatnya peduli yatim dan dhuafa melakukan penggalangan dana untuk berbuka puasa bersama anak yatim dan dhuafa. Spanduk sepanjang 5 meter berisi “ Ajakan berzakat agar hidup tambah nikmat “ turut meramaikan acara tersebut. Selain itu peserta juga membagikan jadwal puasa pada pengendara yang lalu lalangdi sekitar jalan.Aksi ini juga diselingi orasi-orasi yang berisi ajakan sadar zakat untuk mengingatkan masyarakat kota Madiun khususnya bahwa ada sebagian hak kaum dhuafa di harta mereka. Selain itu juga untuk mengingatkan warga agar berbagi rasadi bulan penuh nikmat tersebut. Aksi kepedulian yatim dan dhuafa yang akan terus dilakukan oleh LMI Madiun akan digunakan untuk kegiatan buka bersama yatim dan dhuafa di beberapa panti asuhan yang ada di kota dan kabupaten Mdiun. Selain itu LMI uga akan memberikan santunana pendidikan yang berupa beasiswa yatim dan dhuafa. Alhamdulillah penggalangan dana dari aksi tersebut sebesar 800 ribu rupiah.
Safari program peduli yatim dan dhuafa di awal Romadhon 1430 h dimulai dengan kunjungan LMI bersama perwakilan FORSSKI ( forum silaturohim sie kerohanian Islam ) dip anti asuhan Darut Taubah di jalan Sikatan kota Madiun. Panti asuhan yang didirikan 23 Maret 2009 menampung 25 anak yang tinggal dip anti sedangkan 11 anak masih tinggal dengan orang tua ( 3 SD, 4 SMP, 29 SMA ) yang berasal dari Madiun, Sukoharjo, Semarang. Mereka berasal dari keluarga buruh tani, tukang becak maupun tukang sayur.
Dengan bimbingan 6 orang pengasuh, panti asuhan ini membangun anak asuhnya menjadi anak yang berilmu, beriman dan bertaqwa. Pagi hari mereka menuntut ilmu di sekolah umum, sedangkan sore hari wajib mengikuti kegiatan keagamaan ( kajian Al Qur’an, Aqidah, bahasa Arab, kultum ).
Kedatangan 2 staff LMI Madiun dan 7 adik-adik FORSSKI dip anti asuhan Darut Taubah dengan agenda acara buka puasa bersama,kultum menjelang buka serta pemberian bnatuan yang berupa alat tulis, AlQur’an dan santunan uang yang berasal dari donatur LMI dan FORSSKI. Acara yang dimulai pukul 16.30 dibuka dengan acara kultum Romadhon bersama ustadz Andik, dan diakhiri dengan pemberian bingkisan dan santunan dari LMI Madiun dan FORSSKI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar