Senin, 16 Februari 2009

Pengobatan Gratis LMI Madiun Di Desa Bakur Sawahan





Jalan tanah tak beraspal dan belum diplester yang biasanya basah karena hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten dan Kota Madiun sepekan sebelumnya tampak kering dan tak lagi lembek. Sekelompok pemuda Bakur Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun tampak bergotongyoyong pada hari Sabtu 14 Februari 2009. Mereka bahu membahu mendirikan terop untuk pengobatan esok harinya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, berdirilah sebuah terop yang cukup besar. Terop tak berdinding itu segera dilengkapi oleh beberapa pemuda dengan bale-bale bambu yang dipinjam dari rumah warga dan sebagian membawa dari rumah mereka sendiri. Berjejer tumpukan kursi plastik di bawah terop hijau tua. Kursi Plastik RW yang sudah tua dan mulai berubah keputihan dari merah warna aslinya. Bendera LMI segera terpancang di beberapa tiangnya, dan diujung terop terpasang spanduk berbunyi BAKTI SOSIAL LMI, sementara di teras rumah tempat dilaksanakannya pengobatan gratis tampak terpasang spanduk pendek bertuliskan POSKO KESEHATAN LMI.

Hari berganti Ahad dan kalender menunjukkan angka 15 pada bulan Pebruari tahun 2009. 131 warga Desa Bakur mendatangi Posko Kesehatan LMI Madiun. Mereka bersemangat datang memadati pelataran rumah Bapak Subali di RT. 14 RW. 02. Kabar bahwa LMI madiun memberikan layanan pengobatan gratis di desa mereka telah mereka dengar beberapa hari sebelumnya dari mulut ke mulut dan pemanfaatan komunikasi di RT

Warga bakur yang rata rata pencahariannya sebagai buruh tani menjadikan taraf hidup mereka terlihat sederhana, kondisi tersebut menjadikan antusiasme warga untuk datang ke pengobatan gratis LMI cukup tinggi. Kalau kita datang langsung ke Bakur Kecamatan Sawahan, Kita akan melihat deretan rumah yang terbangun dari gedeg bambu dan menggunakan konstruksi hanya bambu dan kayu. Melihat langsung, kita akan segera mambayangkan bagaimana kehidupan sehari-hari mereka. Rumah-rumahpun tidak semuanya tegak, rumah yang dihuni oleh orang-orang lanjut usia kebanyakan sudah tidak tegak tiang-tiang penyangganya. Coba perhatikan, tambalan gedeg bambu, itu bukan motif hiasan yang disusun untuk memperindah gubuk yang reyot, tapi memang karena sudah berlubang.

Bagi mereka yang memiliki jiwa seni, mungkin akan melihat realita kehidupan di sana sebagai sebuah keindahan. Gambar-gambar yang diambil akan memiliki nilai estetika yang tinggi, menampilkan sisi lain kehidupan dengan indah dan apa adanya, natural, tanpa rekayasa. Coba perhatikan lagi, kita akan melihat sesuatu yang khas di pedesaan, rumah-rumah yang berpagar bambu tampak usang, di sekeliling rumah terdapat banyak bambu melintang untuk sekedar menjemur kain-kain pasca dicuci dan hampir setiap rumah dilengkapi bale-bale dari bambu di depan rumahnya.

Kembali ke Pengobatan Gratis LMI Madiun. Pendaftaran yang dibuka pukul 08.30 langsung didatangi warga untuk mendaftarkan diri. Mereka antri satu persatu untuk dicatat nama alamat serta keluhan sakit oleh 2 petugas pendaftaran yang terlebih dahulu datang di tempat pengobatan. Sambil menunggu layanan pemeriksaan warga yang sudah datang duduk menunggu diarea pengobatan mendengarkan sambutan dari Bapak Didik selaku perwakilan LMI sekaligus membuka acara pengobatan gratis LMI Madiun didesa Bakur. Pada kegiatan ini LMI Madiun menerjunkan tim medis yang terdiri dari 1 dokter, 3 perawat dan 1 apoteker

Satu persatu warga dipanggil untuk dicek tensi/ tekanan darahnya oleh petugas perawat. Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dr Emawan Noor Fikri. Warga dengan sabar menunggu pangilan petugas masuk ke bilik kamar untuk menjalani pemeriksaan dokter. Dengan teliti dr Emawan memeriksa pasien yang berharap sekali bisa sembuh setelah berobat ke posko pengobatan gratis LMI. Setiap pasien yang keluar dari bilik pemeriksaan dokter selalu mendapatkan secarik kertas yang berisi resep obat untuk mengambil obat ditempat pengambilan obat. Sedangkan jenis penyakit yang diderita rata rata mengeluh sakit pegal, alergi, sesak napas, flu, sakit perut, batuk dan gatal gatal

Layanan pengobatan gratis baru berakhir pukul 12.00 setelah seluruh pasien terlayani oleh tim medis. Melalui relawan yang ada di Desa Sawahan, masyarakat didesa tersebut masih menginginkan Posko kesehatan LMI ditempat tersebut, mengingat kebutuhan pelayanan kesehatan gratis untuk warga desa Bakur masih diperlukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar