Sabtu, 14 Agustus 2010

Sarapan Pagi dan Penyerahan Seragam Sekolah di SDN 02 Dayakan dan SDN 03 Watubonang



Juli 2010 merupakan hari yang istimewa bagi LMI cabang Madiun Karena mulai pagi hingga sore hari kepala cabang beserta staffnya dan salah satu donatur LMI yang bersimpati pada kondisi SDN Dayakan 02 dan SDN 03 Watubonang mengunjungi 2 SDN tersebut untuk memberikan bantuan. Dari Madiun kami berangkat pukul 07.00 naik mobil yang penuh dengan bawaan berupa seragam sekolah yang siap kami salurkan di dua SD yang terletak di kecamatan Badegan. Lokasi yang kami tuju pertama kali adalah SDN 02 Dayakan yang terletak di kaki Gunung Gajah. Kedatangan kami disambut dengan wajah cerah ceria baik dari siswa maupun guru-gurunya. Dengan komando dari bapak kepala sekolah, siswa SDN 02 Dayakan dikumpulkan di halaman sekolah untuk diberikan pengarahan. Tak lupa kepala sekolah SDN 2 Dayakan juga memberikan kesempatan kepada kepala cabang LMI Madiun dan donatur LMI untuk memberikan sambutan.

Di acara tersebut ibu donatur LMI yang tidak ingin disebutkan namanya menyerahkan bantuan seragam sekolah secara simbolis kepada perwakilan siswa. Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian donatur melihat kondisi seragam sekolah siswa SDN 02 Dayakan. Selain seragam kami juga menyerahkan bantuan untuk guru prasejahtera yang setiap bulan hanya mendapatkan honor sebesar 150 ribu. Di akhir acara kami memberikan sebungkus nasi untuk sarapan pagi.

Perjalanan tim LMI dilanjutkan ke lereng bukit untuk kegiatan yang sama pada siswa kelas 1 dan 2 yang gedung kelasnya disebut kelas paralel dan terletak di atas bukit. Kami harus melewati jalan makadam yang di kanan kirinya jurang dan tebing dengan diantar bapak kepala sekolah dan salah satu relawan LMI yang bertempat tinggal di Badegan. Sesampai di sana kami disambut bapak kepala UPTD yang membawahi masalah pendidikan di kecamatan Badegan. Beliau sangat berterimakasih sekali karena kepeduliaan LMI kepada pendidikan khususnya di desa tertinggal. Di kelas paralel ini LMI juga memberikan sarapan pagi untuk mereka. Mereka makan bersama di depan kelas yang masih berlantaikan tanah. Kondisi tersebut tidak mengurangi selera makan mereka.

Selanjutnya tim LMI melanjutkan perjalanan kembali menuju SD Watubonang yang letaknya lebih atas dari kelas paralel SDN 02 Dayakan. Jalan yang berliku-liku dan berbukit membuat perjalanan kami semakin mendebarkan. Akhirnya kami sampai juga di SD 03 Watubonang. Bangunan gedungnya termasuk bagus, namun kondisi siswa yang bersekolah di tempat tersebut cukup memprihatinkan siswa banyak juga yang bersekolah tanpa sepatu dan pakaian seragam mereka juga banyak yang tidak layak pakai. Di SD 03 Watubonang LMI menyerahkan seragam sekolah dan bantuan peduli guru prasejahtera yang diberikan beliau selaku wakil dari donatur LMI Madiun. Hampir 75% siswa yang bersekolah di tempat tersebut harus melakukan perjalanan berkilo-kilometer untuk sampai di sekolah.

Perjalanan tim LMI mulai pagi sampai sore di Ponorogo ternyata menjadikan mata hati kami semakin terbuka bahwa sesungguhnya masih banyak sekali saudara-saudara kita yang masih memerlukan bantuan kita. Penderitaan dan beban hidup mereka begitu besar. Akankah kita tetap menutup mata dan telinga melihat keadaan tersebut…??? Semoga keterlibatan dan kehadiran donatur LMI Madiun di setiap kegiatan LMI semakin menambah kepercayaan masyarakat pada program-program LMI. Untuk donatur dan masyarakat yang ingin ikut di setiap kegiatan kami silahlkan kontak LMI Cabang Madiun, kami siap mendampingi Anda.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar