Rabu, 28 April 2010

“Anak Saya Belum Pernah Minum Susu Seperti Ini Bu…..”



Pagi ini (21/04) keceriaan nampak di wajah ibu-ibu beserta balita Watuagung Badegan Ponorogo. Setelah berkilo-kilometer mereka tempuh untuk menuju lokasi kegiatan pemberian makanan tambahan yang diselenggarakan LMI Madiun. Tim LMI yang digawangi kepala cabangnya tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 setelah menempuh perjalanan yang cukup mendebarkan. Untuk mencapai loksi kami harus melewati bukit-bukit terjal di kanan-kiri bukit dengan jurang dan jalan makadam yang setiap saat tebing bukit bisa longsor menutupi jalan satu-satunya untuk menuju daerah tersebut.



Watuagung adalah salah satu dusun yang terletak di lereng gunung Gajah. Warga desa rata-rata bermata pencaharian sebagai buruh tani, dengan tingkat ekonomi masyrakat bertaraf miskin. Karena kondisi alam yang ada merupakan pegunungan kapur menjadikan daerah ini sering mengalami kekeringan di kala musim kemarau. Tingkat pendidikan masyarakat masih rendah, jarang diketemukan lulusan SMP atau sederajat. Karena tingkat ekonomi mereka masuk dalam kategori miskin, sering ditemukan kasus balita kurang gizi. Kondisi tersebut menyebabkan munculnya kasus-kasus kesehatan pada anak-anak. Saat tim LMI bertemu kepala desa Dayakan yang membawahi dusun-dusun di daerah tersebut, beliau menyampaikan kelainan-kelainan yang sering diderita anak-anak disana akibat gizi buruk. Meskipun di daerah tersbut juga ada kegiatan posyandu yang rutin diadakan tiga bulan sekali, namun belum bisa menyelesaikan masalah tersebut.



Saat kami menunggu kehadiran 60 ibu-ibu dan 60 balita di acara pemberian makanan tambahan, kami melihat sendiri mereka harus berjalan kaki mengitari bukit berkilo-kilometer untuk mendapatkan imunisasi, timbang balita, penyuluhan balita dari puskesmas setempat. Proses persalinan ibu-ibu di dusun tersebut ditangani oleh dukun desa karena untuk menuju bidan desa mereka harus turun ke bawah. Di acara tersebut LMI memberikan makanan tambahan berupa bubur kacang hijau, biscuit, jeruk, susu dan snack. Keceriaan nampak jelas di wajah mereka saat menerima bantuan dari LMI, bahkan ada seorang ibu yang menitikkan air mata dan berkata “anak saya belum pernah minum susu seperti ini bu…..” dengan gemetar tangannya menggengam bantuan yang diterimanya. Harapan agar kami bisa kembali dan peduli di dusun ini juga terucap dari mereka dan kepala dusun Watuagung. Dan ternyata kondisi seperti ini juga dialami dusun-dusun yang lain, bahkan ada yang lebih parah lagi terutama dusun yang terletak di atas bukit. Semoga potret kehidupan ini bisa menggugah hati kita untuk semakin peduli kepada mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar