Jumat, 09 April 2010

KISAH KELUARGA BUTA



KISAH KELUARGA BUTA



Didit dan Citra adalah sosok individu yang kurang beruntung dibanding kita. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di Gg. Ringin Kelurahan Kejuron. Mereka berdua mengalami cacat fisik yang diderita sejak kecil. Didit kondisinya buta sedangkan Citra bisa melihat walaupun nampak remang-remang. Dari kecil mereka bedua berstatus yatim. Sementara kondisi sang ibu juga buta matanya.

Sepeninggal ayahnya, keluarga Didit pindah ke Dagangan ikut kakek dan neneknya. Mereka bertiga menjadi beban baru bagi keluarga besar yang tinggal di Dagangan, kebersamaan mereka dengan kakek nenek tidaklah lama, karena Alloh juga memanggil mereka berdua. Semenjak kakek dan nenek yang menjadi tumpuan mereka tiada, kebutuhan hidup mereka sering dibantu saudara dari ayahnya.

Mereka bertiga harus memulai kehidupan baru untuk bisa mandiri. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke rumah kontrakan lama di Madiun. Usia Didit saat ini 24 tahun sedangkan Citra sekitar 18 tahun. Meskipun buta mereka tidak ingin menyusahkan orang lain, keinginannya untuk mandiri begitu besar. Aktivitas Didi saat ini menjadi bilal di Mushola dekat tempat tinggalnya. Tak jarang pula dia diminta memimpin dan membaca Al-Qur’an untuk acara tasyakuran di lingkungannya. Kemampuannya membawa barokah buat membantu ekonomi keluarganya.

Setahun yang lalu sang ibunda tercinta meninggalkan mereka berdua untuk selama-lamanya. Kondisi ini membuat mereka berdua semakin sedih. Sepeninggal sang ibu Didit masih menjalankan aktivitasnya seperti sedia kala, sedangkan Citra merawat sang kakak. Alhamdulillah tetangga mereka sering membantu kedua anak ini. Kiriman makanan sering mereka dapatkan dari tetangga.

Harapan mereka saat ini adalah mereka ingin bisa mandiri dengan memiliki usaha yang bisa menopang hidupnya. Adakah diantara kita yang mau menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu mereka?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar