Jumat, 09 April 2010

SATU BAJU SERAGAM UNTUK ENAM TAHUN !!!!!!!



SATU BAJU SERAGAM UNTUK ENAM TAHUN !!!!!!!



Kondisi alam yang berbukitan dan berbatu terjal menggambarkan kerasnya sisi kehidupan masyarakat desa-desa yang ada di kecamtan Badegan. Enam desa terletak mengelilingi bukit tersebut. Bukit yang tampak gundul menjadikan daerah ini sering mengalami longsor saat hujan dan kekeringan ketika musim kemarau. Jalan untuk menuju ke perkampungan yang terletak di lereng bukit masih berupa makadam. Di kanan-kiri penuh dengan jurang yang curam. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan transportasi sulit untuk masuk. Hal ini membawa dampak terhadap dunia pendidikan.

Jauhnya perjalanan untuk ke sekolah membuat motivasi belajar masyarakat di daerah tersebut rendah. Saat itu tim LMI berkunjung di daerah tersebut, kami jarang menemukan siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Bahkan yang sering kami temukan anak-anak tidak sampai lulus SD. Kondisi ekonomi yang memprihatinkan menjadikan anak-anak di daerah tersebut lebih mementingkan membantu orangtua mencari nafkah daripada bersekolah.

Apalagi untuk menuju ke sekolah mereka harus berjalan berkilo-kilometer dalam kondisi lapar, sehingga sering ditemukan anak-anak tersebut pingsan sesampai di sekolah. Kami juga masih banyak menemukan mereka bersekolah tanpa bersepatu, baju seragam yang warnanya sudah kusam. Bahkan kami menemukan sebuah rumah yang tidak layak dipakai kegiatan belajar mengajar akhirnya dimanfaatkan untuk ruang kelas. Ruangan berlantai tanah, bangku untuk belajar yang sepertinya sudah tidak pantas untuk digunakan.

Kondisi riil seperti ini bak film “Laskar Pelangi”. Ruang kelas inilah yang digunakan untuk menampung siswa kelas 1 dan 2 yang terlalu jauh bagi mereka untuk menuju sekolah induk yang berada di bawah bukit.

APA YANG MEREKA BUTUHKAN SEKARANG?

Yang mereka butuhkan sekarang adalah perlengkapan standar untuk sekolah. Diantaranya Tas, Sepatu dan Seragam. Salah satu yang membuat kami terkejut adalah, adanya permintaan bantuan sarapan untuk anak didik di sekolah.

Sepatu. Sepatu adalah barang langka di sana. Jika Anda berkesempatan mengunjungi daerah itu, Anda hanya akan melihat beberapa orang saja yang mengenakan sepatu ke sekolah. Sebelumnya pernah ada bantuan dari sebuah BUMN akan tetapi ukurannya terlalu besar untuk anak SD, sehingga hanya beberapa yang bias mengenakannya.

Seragam. Saat pembelian seragam, orang tua murid di desa ini akan membali seragam dengan ukuran besar. Mengapa demikian? Mereka mengatakan, “kalau belinya baju dan celana besar bias dipakai sampai kelas enam.” Inilah realitanya, mereka menggunakan seragam tersebut dari hari senin sampai kamis. Ya.. hanya satu baju itu. Untuk menjadikan nyaman anak-anak menggunakan celana yang kedodoran, mereka memasang “kolor” pada celana mereka sehingga nyaman digunakan.

Saudara, inilah salah satu realita dalam kehidupan. Betapa banyak barang, seragam, alat sekolah anak kita yang segera kita singkirkan karena anak-anak kita menginginkan model baru, ata sudah tampak lusuh. Sementara mereka yang seusia anak-anak kita harus menerima kenyataan sebaliknya. Mereka tidak memiliki apa yang sudah kita singkirkan itu.

Adakah diantara kita yang mau membantu mereka? Dalam bentuk apapun. Uang tunai? Akan kami belanjakan kebutuhan mendesak untuk mereka, keperluan sekolah? Akan kami antar dan sampaikan kepada mereka… Bahkan seragam pantas pakai, sepatu pantas pakai, tas pantas pakai, sisa buku sekolah anak Anda, alat tulis sisa anak Anda, semua akan kami kirimkan kepada mereka… Allah akan membalas segala kebaikan Anda 700 kali lipat, Insya Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar