Kamis, 23 Juni 2011

LANSIA YANG TERSIRAM AIR PANAS


<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE



LANSIA YANG TERSIRAM AIR PANAS

Lansia yang Tersiram Air Panas

Siang yang sangat terik. Tiga buah sepeda motor meluncur beriringan dari sebuah gang di daerah Munggut. Seorang donatur dari daerah setempat menyempatkan waktu untuk mengantarkan dua orang petugas LMI ke rumah seorang lansia yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Sebut saja namanya mbah Minah (bukan nama sebenarnya). Wanita lanjut usia ini tinggal sendirian di rumahnya yang sunyi di salah satu gang desa. Cat tembok rumahnya mulai memudar. Lantai rumah juga nampak kotor. Di tengah ruang tamu sebuah kasur digelar seadanya. Bisa diterka bahwa di tempat inilah semua aktivitas mbah Minah dilakukan. Beliau juga tidak bisa bebas keluar rumah karena dilarang oleh para tetangga sejak tiga tahun yang lalu. Hanya satu alasan para tetangga melarangnya, yaitu karena wajahnya yang pernah tersiram air panas selalu membuat anak-anak histeris.

Mbah Minah hanya pasrah. Wanita yang seluruh rambutnya telah memutih ini tak bisa lagi bekerja. Ia sangat lemah, tubuhnya kurus, dan jalannya tertatih. Tak hanya kemampuan pendengarannya yang telah menurun, ia juga sudah pikun bahkan kadang beliau juga berperikalu menyerupai bayi. Kondisinya masih sedikit terbantu dengan kemampuan penglihatannya. Walaupun matanya telah tampak keabu-abuan dan kondisinya memperihatinkan akibat siraman air panas, namun masih lebih baik dari anggota panca indra yang lain. Keadaan ini beliau terima dengan ikhlas. Meskipun demikian, siapa yang tega untuk tidak membantunya jika memang bisa meringankan sedikit bebannya.

Pada hari Sabtu tanggal 16 April 2011 LMI telah memberikan santunan kepada mbah Minah yang insyaalloh akan berlanjut setiap bulan. Santunan ini akan digunakan untuk keperluan mbah Minah, terutamakebutuhan pangannya. Air matanya menetes ketika tanyannya menerima amplop santunan tersebut. Ia mengucapkan kata terima kasih berkalia-kali dengan ucapan yang kurang jelas karena bibirnya telah hancur. Semoga ini dapat membantu meringankan kesusahannya secara financial dan melipur hatinya karena beliau kini tahu bahwa masih ada yang peduli pada keadaan beliau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar